Penjahit pakaian di kota Bengkulu mengakui jika minat masyarakat untuk mwnjahit pakaian semakin menurun. Hal ini seiring semakin banyaknya pakaian jadi siap pakai yang dijual di toko pakaian.
Iksan, seorang penjahit pakaian mengatakan jika saat ini nyaris semua jenis pakaian tersedia dalam bentuk jadi hasil konveksi. Pembeli cukup mencocokkan ukuran, dengan skala M, L, XL hingga lebih besar lagi.
Mulai dari seragam kantor, korpri, sekolah, batik, dan kebaya kini disediakan dengan beragan ukuran dan model. Lebih jauh harganya cenderung lebih murah dibandingkan menjahit.
Ia mengatakan kini hanya ada satu atau dua orang saja yang datang untuk menempa pakaian. Hal itu karena memang beberapa orang merasa kurang cocok dengan pakaian jadi, atau harus memakain pakaian yang sesuai ukuran badannya.
“Sudah susah sekarang, jarang orang nempa baju. Palingan sekarang ni tukang jahit banyak terima terima jahitan ngecilkan, motong atau robek,” kata Iksan (10/6/24).
Diakui Iksan jika menjahit pakaian sendiri bisa menghabiskan anggaran hingga 350 ribu rupiah untuk orang dewasa. Jumlah itu terdiri dari bahan 150 ribu rupiah dan upah jahit 200 ribu Rupiah.
Sementara pakaian jadi dijual dengan harga yang sangat murah, yaitu 100-200 ribu. Pakaian jadi bisa jauh lebih murah kata Iksan karena dibuat pada jumlah banyak atau partai besar.
sumber: https://www.rri.co.id/daerah/748783/penjahit-pakaian-kecil-semakin-minim-pesanan-jahitan